Herdaru Purnomo - detikFinance
(Foto: dok detikFinance) Jakarta - Pelaku usaha ritel meminta pemerintah untuk segera menerapkan pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau tax refund bagi wisatawan asing yang berbelanja di Indonesia.
Penerapan tax refund akan memicu turis lebih banyak berbelanja di Indonesia sehingga bisa menggairahkan sektor ritel. Dengan begitu Indonesia bisa menjadi surga belanja bagi wisatawan.
"Hal ini dapat meningkatkan daya beli wisatawan asing, pemerintah seharusnya menetapkan di Indonesia agar PPN dari turis dikembalikan dan tidak masuk ke kantong negara," kata pengurus Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang juga CEO Senayan City, Handaka Santosa ketika dihubungi detikFinance di Jakarta, Sabtu (11/04/2009).
Bila kebijakan itu tidak dilakukan, lanjut Handaka, maka bisa menjadi salah satu penyebab banyak turis enggan datang ke Indonesia.
"Ini merupkan suatu kebijakan menarik yang dapat meningkatkan perdagangan di Indonesia," pungkasnya.
Pemerintah sendiri memang berencana menerapkan tax refund dalam RUU PPN dan PPnBM yang besarannya masih harus dibahas dengan DPR.
Handaka juga berharap pemerintah lebih peduli terhadap sektor ritel karena industri ini tak kalah dalam penyerapan tenaga kerja terbanyak di Indonesia setelah sektor pertanian.
"Saya pikir selama ini pemerintah belum cukup matang dan selama lima tahun kepemerintahan SBY, belum banyak memberikan kontribusi yang berarti kepada industri ritel di Indonesia," ujar Handaka.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2008, sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 7,2 persen atau mencapai angka Rp 363,3 triliun.
Ia menjelaskan, Tahun 2008 sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar terhadap total pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yakni mencapai angka 1,2 persen.
"Nantinya jika SBY terpilih kembali diharapkan lebih memperhatikan industri ritel, dengan terus menggalakan usaha-usaha dan membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri ini," harapnya.
No comments:
Post a Comment