semburat indah jingga surya senja perlahan tenggelam bersambut malam yang turun dengan anggun dalam gaun langit hitam-biru bertabur barisan bintang, sebelum mendung menggulung, temani aku dalam kesendirian yang terpojok di sudut waktu, di antara dinding putih pucat seperti wajah mayat perawan. kokoh tapi dingin. aku masie bertahan di sini, pun jemariku masie tetap bergumul dengan tuts keyboard komputer di kantorku, seperti Bethari Durga yang menari gemulai menggoyang sepasang pahatan indah dadanya di atas bangkai-bangkai manusia. yap, sampe saat aku bikin post ini aku masie di kantor. sendiri, sebelum mendung menggulung. ada kerjaan tapi bukannya lagi ngejar deadline, memang karena aku lagi pingin browsing jadi aku tetep di sini, sendiri, sebelum mendung menggulung. kalo udah pingin ngenet bisa semaleman penuh begadang, kalo udah gini ga mungkin ngenet ke warnet, kasian yang jaga warnet mesti ikut begadang cuman jagain aku sendiri. toh kalo di kantor kan gratis. satu jam, dua jam, tiga jam berlalu, sampe sekarang sampe ahirnya dateng temen sekantor juga yang udah pasti bisa diduga ga laen dan ga bukan niatnya sama kayak aku, sebelum mendung menggulung. malam makin larut membelai dunia dan lelaki-lelaki selain kami di dalamnya yang cape dengan siang, yang sekarang cuma bisa menggulung punggung bersembunyi di antara ketiak istrinya, yang cuma bisa terpejam, dan sesekali bergumam. mereka berlarian dalam diam, dalam mimpi yang khusyu. sampe mendung menggulung, menyelimuti desa, kota, dan manusianya. alih-alih hangat, selimut ini menurunkan air, bermeter-meter kubik tumpah-ruah dalam tetes-tetes kecil mengahru-biru berjatuhan yang suaranya menderu merdu bersama angin dingin bukit barisan menggoyang ranting-ranting muda dan dedaunannya yang saling bergesek, temani aku meski sejenak di sini menghirup harumnya tanah basah dan nyanyikan riuh rintik memecah sunyinya malam bisu. cuma sejenak temani aku, dan kamu boleh pergi meninggalkan kubangan-kubangan yang coklat di jalanan besok pagi, membuat aspal kotaku makin legam mengkilat saat sinar mentari jatuh.
dan hujanpun turun...
No comments:
Post a Comment